Weelcome
Raissa Beauty Collagen Pakcage dan RHB

Selasa, 02 Juni 2015
Waspada Produk Pemutih
Sahabat Raissa, karena gencarnya iklan di media, banyak perempuan yang berusaha keras supaya kulitnya menjadi putih. Mereka melakukan banyak hal untuk mewujudkan kulit yang tampak putih. Namun, tahukah sahabat, bahwa kulit yang ‘diputihkan’ adalah ibarat gerbang yang terbuka bagi berbagai penyakit? Kulit yang memerah pada kulit yang diputihkan akibat terkena sinar matahari hanyalah sebuah kasus ringan. Tapi sahabat, penyakit yang mengerikan seperti kanker pun ternyata adalah ancaman yang bersembunyi dibalik kulit yang diputihkan.
Produk pemutih kulit, mengandung bahan kimia berbahaya. Bahan kimia yang berperan sebagai zat aktif yang dapat memutihkan kulit diantaranya adalah Hydroquinon (Mercury/Hg), Steroid, Arbutin dan Tritinoin. Bahan kimia tersebut bekerja dengan cara menekan sel-sel melanosit supaya tidak membentuk pigmen.
Pemakaian krim pemutih bisanya menimbulkan ketergantungan, dimana jika seseorang berhenti memakai krim tersebut maka kulit langsung berubah kemerahan bahkan tampak gosong. Pada skincare modern, biasanya pasien dengan kasus demikian akan diberi treatment arbutin. Setelah pemakain cream selama sekitar 3 bulan kulit akan kembali putih, namun pemakaian krim terebut harus tetap dilanjutkan. Dengan kata lain, pasien menjadi ketergantungan, sampai suatu saat kulit akan sampai pada batas kemampuannya untuk "bekerjasama" dengan krim tersebut, sehingga pada kulit akan kembali muncul fleks yang lebih banyak dari sebelumnya. Pada tahap ini, krim yang biasa dipakai tidak bisa lagi membantu, sehingga langkah penanganannya adalah dengan laser.
Biasanya, pada sistem skin care medis (aesthetic medis), epidermis sering dijadikan target untuk mendapatkan kulit yang lebih putih dan kenyal. Caranya adalah dengan melakukan chemical peeling, dengan didampingi berbagai zat kimia pendamping dalam bentuk cream atau injeksi. Namun, jika epidermis sering diabrasi, maka kulit akan tipis dan bisa timbul berbagai masalah.Kondisi kulit yang sudah tipis, sangat rawan terhadap paparan zat kimia tadi, karena akan langsung bersentuhan dengan dermis.
Salah satu bahan kimia yang sering dipakai adalah Glycolic acid. Glycolic acid adalah bahan kimia yang dipakai dalam industri tekstil, penyamakan kulit sepatu dan kosmetik. Glycolic acid digunakan dalam chemical peeling dan bahan pembawa zat aktif supaya masuk ke dalam kulit. Glycolic acid, apabila masuk ke dalam tubuh dapat berubah menjadi asam oxalat dan berpotensi menjadi batu ginjal jika bertemu calsium.
Dengan dikelupasnya epidermis, maka banyak sekali kerugiannya:
1. Fungsi filter dan pelindung sudah jauh berkurang bahkan bisa hilang. Sehingga, setiap materi yang kontak dengan kulit seperti bakteri, sinar UV, krim kimia, udara kotor dll langsung masuk ke dalam sel kulit. Sangat berbahaya terutama ke arah kanker
2. Fungsi lapisan germinativum bisa hilang. Lapisan ini terdapat sel melanosit. Sangat berbahaya karena radiasi UV yang sudah tidak dapat ditangkal oleh tubuh akibat kehilangan pigment.
Arbutin yang sekarang sering digunakan sebagai pemutih kulit, di dalam liver dirubah menjadi Hydroquinon (HQ). Jangka panjang bisa menyebabkan penyakit seperti yang ditimbulkan HQ.
Arbutin adalah hydroquinon yang berikatan dengan molekul gula. Arbutin bisa di sintesis secara kimia dari molekul hydroquinon dan jenis gula tertentu. Selain itu arbutin juga bisa diambil dari alam, seperti daun mulberry, namun jumlahnya sangat sedikit.
Pada pemakaian arbutin dengan dosis 1 mMollar, sudah merusak sell melanosit. Dan pada pemakaian topical, arbutin akan diserap oleh pembuluh darah dan dibawa ke liver. Pada saat di liver, arbutin akan di pecah menjadi hydroquinon. Hydroquinon sangat beracun dan carcinogenik.
Secara garis besar, efek negatif arbutin dibagi 2:
1. Efek radiasi UV yg mengaktifkan radikal bebas akibat penekanan produksi pigment
2. Efek pemecahan arbutin menjadi Hydroquinon oleh liver. Hydroquinon ini akan merusak sel, menyebabkan mutasi sel dan kanker.
Maka Sahabat Raissa, untuk apa kita 'putih' tapi menandatangani kontrak dengan kanker...??
Mari kita syukuri apa yang telah Allah beri dengan menjaga dan merawat kulit kita dengan produk perawatan yang aman, natural dan halal.
Mulai saat ini, mari kita lebih bersyukur dan mengingat, bahwa Allah telah menciptakan kita dalam sebaik-baik bentuk.
***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar